Sunday, 10 January 2021

Penjelasan dan Bacaan ISTIGHOTSAH

 

ISTIGHOTSAH

Istighotsah memiliki banyak makna. Istighotsah diartikan sebagai pertolongan, permintaan atau permohonan. Beberapa ulama juga mengatakan bahwa Istighosah juga bisa dimaksudkan sebagai meminta pertolongan ketika dalam keadaan sukar dan sulit. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi: "Wasta'n bi-abri wa-alh," Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu”.

1. Pengertian Istighotsah

Kata “istighotsah” berasal dari “Al-Ghouts” yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” atau “istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata Ghufron yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi istighfar yang berarti memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” atau meminta pertolongan.

Para ulama membedakan antara istghotsah dengan “istianah”, meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti’anah juga pola istif’al dari kata “al-aun” yang berarti “thalabul aun” yang juga berarti meminta pertolongan.

Istighotsah merupakan kumpulan doa-doa, Istighotsah dibaca dengan menghubungkan diri pribadi kepada Tuhan yang berisikan kehendak dan permohonan kepada-Nya serta di dalamnya diminta bantuan tokoh-tokoh populer dalam amal sholeh.

Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti’anah maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum. Baik Istighotsah maupun Isti’anah terdapat di dalam nushushusy syari’ah atau teks-teks Al-Qur’an atau hadits Nabi Muhammad.

Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Yang dimaksud dengan Istighotsah dalam munjid fil lughoh wa a’alam adalah mengharapkan pertolongan dan kemenangan.

Sedangkan menurut Barmawie Umari bahwa Istighosah adalah do’a-do’a sufi yang dibaca dengan menghubungkan diri pribadi kepada Tuhan yang berisikan kehendak dan permohonan yang didalamnya diminta bantuan tokoh-tokoh yang populer dalam amal salehnya.

Dalam surat Al-Anfal ayat 9 disebutkan: “(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu.” (QS Al-Anfal: 9).

Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu beliau berada di tengah berkecamuknya perang badar dimana kekuatan musuh tiga kali lipat lebih besar dari pasukan Islam. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat.

Dalam surat Al-Ahqaf ayat 17 juga disebutkan: “Kedua orang tua memohon pertolongan kepada Allah.” (QS AlAhqaf:17)

Maksud dari ayat di atas adalah Istighotsah dalam hal ini adalah memohon pertolongan Allah atas kedurhakaan sang anak dan keengganannya meyakini hari kebangkitan, dan tidak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh keduanya untuk menyadarkan sang anak kecuali memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari kedua cuplikan ayat ini barangkali dapat disimpulkan bahwa istighotsah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah “keajaiban” atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak mudah untuk diwujudkan.

Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu. Istighotsah juga disebutkan dalam hadits Nabi, diantaranya:

“Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad”. (HR. Bukhari).

Hadits ini juga merupakan dalil dibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa seorang nabi atau wali adalah sebab. Terbukti ketika manusia di padang mahsyar terkena terik panasnya sinar Matahari mereka meminta tolong kepada para Nabi.

Pembacaan istighosah itu sendiri tidak lepas dari yang namanya tawasul (jalan). Tawasul adalah salah satu jalan dari berbagai jalan tadzorru’ kepada Allah. Sedangkan Wasilah adalah setiap sesuatu yang dijadikan oleh Allah SWT sebaga sabab untuk mendekatkan diri kepadanya.

2. Struktur Bacaan istighotsah

Struktur bacaan dalam istighotsah terdiri dari himpunan kalimah toyyibah yang terdiri dari istighfar, tashbih, tahmid, tahlil dan bacaanbacaan lain yang dianjurkan oleh Islam. Berikut akan dipaparkan secara detil struktur dzikir-dzikir dalam bacaan istighotsah:

a. Tawasul

Adalah salah satu jalan dari berbagai jalan tadzorru’ kepada Allah. Sedangkan Wasilah adalah setiap sesuatu yang dija sabab untuk mendekatkan diri kepadanya. Sebagaimana firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah ke-pada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (Q.S.al- Maidah.35).

b. Bacaan-bacaan istighosah

Berikut ini adalah doa-doa yang dibaca dalam istighotsah lengkap beserta tawasulnya dibawah ini: Klik File Pdf nya klik: disini











Lihat Videonya


Semoga bermanfaat
Wassalam

No comments:

Post a Comment

Soal Tema 2 IPS Kelas 6

SOAL UH/PTS/UAS TEMA 2  KELAS 6 SEMESTER I  Kompetensi Dasar IPS I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang...